This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 27 November 2012

praktikum induksi elektromagnetik

sebenernya, postingan ini untuk kepentingan pribadi.. hehe.. tulisan ini adalah hasil praktikum fisika yg copas dr blog lain.. biar aq bisa belajar hasil praktikum ini dr blog ku sendiri  tanpa mencari-cari lagiii sama mbah gugell... ( biar ga repot )



I.I Tujuan Percobaan
     1) Dapat menjelaskan bagaimana Gaya Gerak Listrik (GGl) dapat terinduksi oleh induksi                                  elektromagnetik dan menyebutkan factor-faktor yang mempengaruhinya.
      2) Dapat memahami bahwa induksi elektromagnetik terjadi bila fluks magnetic berubah terhadap waktu

I.2 Dasar Teori
           Melalui berbagai percobaan, Michael Faraday (1791-1867), seorang ilmuwan jenius dari inggris akhirnya berhasil membuktikan bahwa arus listrik memang dapat dihasilkan dari perubahan medan magnetik. Peristiwa dihasilkannya arus listrik akibat adanya perubahan medan magnetik dinamakan induksi elektromagnetik, sedangkan arus yang dihasilkan dari induksi elektromagnetik dinamakan arus induksi. Penemuan ini dikenal dengan “Hukum Faraday”. Penemuan ini dianggap sebagai penemuan monumental. Mengapa? Pertama, “Hukum Faraday” memiliki arti penting dalam hubungan dengan pengertian teoretis tentang elektromagnetik. Kedua, elektromagnetik dapat dipergunakan sebagai penggerak secara terus-menerus arus aliran listrik seperti yang digunakan oleh Faraday dalam pembuatan dinamo listrik pertama.
         Di dalam kumparan timbul suatu beda potensial (atau gaya gerak listrikε, GGL). Timbulnya GGL dengan cara ini disebut induksi elektromagnetik.Batang magnet memiliki medan magnet di sekitarnya. Medan magnet divisualkan dalam bentuk garis-garis medan. Sebuah batang magnet mempunyai bentuk garis-garis medan magnet. Sekumpulan garis-garis medan disebut fluks magnet. Bentuk garis-garis medan magnet pada sebuah batang magnet. GGL yang diinduksi oleh fluks magnet yang berubah dapat dianggap terdistribusi di seluruh rangkaiannya.

Persamaan Ggl induksi (Eind) yang memenuhi hukum Faraday adalah sebagai berikut:
Tanda Negatif dalam rumus berarti :
Tanda negatif berati sesuai dengan Hukum Lenz, yaitu “Ggl Induksi selalu membangkitkan arus yang medan magnetiknya berlawanan dengan sumber perubahan fluks magnetik”.

II. METODA

II.I Alat Dan Bahan
1. Multimeter digital
2. Kumparan dengan 150,300,500,600,1000,1200 lilitan
3. Magnet batang Al Ni Co
4. Catu daya
5. Inti-I
6. Kabel penghubung

II.2 Prosedur Percobaan
Percobaan 1
Menyusun rangkaian sesuai dengan gambar, lalu memasangkan kumparan 500 lilitan. Gunakan multimeter digital sebagai ammeter dengan batas ukur 200 µA DC. Sambil mengamati ammeter, gerakan batang magnet ke dalam kumparan, dan catat hasil percobaanya.gerakan batang magnet juga keluar kumparan dan mencatat juga hasil percobaannya , mengulangi langkah sebelumnya untuk gerakan magnet yang lebih cepat. lalu mengganti lilitan 500 dengan 1000 lilitan ,catat hasil pengamatan pada table data .

Percobaan 2
Menyusun rangkaian sebelum melakukan percobaan, lalu memasang catu daya dan setel pada tegangan 6 V Dc,sebelum dilakukan percobaan pastikan catu daya dalam keadaan mati. Pakailah multimeter digital sebagai ammeter dengan batas ukur 200µ Dc. tempatkan kumparan 500 dan 1000 lilitan sejajar satu sama lain sesuai dengan rangkaian, hubungkan kumparan 500 lilitan ke catu daya dan yang lainnya ke ammeter. Nyalakanlah catu daya dan amati arus nya. Memasukan Inti I ke dalam kumparan , Ulangi langkah sebelumnya apabila arus melebihi batas ukur ammeter , pindahkan tombol pemilih ke batas ukur yang lebih besar. Matikan catu daya dan keluarkan inti I dalam kumparan.

Percobaan 3
Menyusun rangkaian sesuai dengan gambar , pilih catu daya 6 V AC 3, gunakan multimeter digital sebagai ammeter dengan batas ukur 200 µA AC. Nyalakanlah catu daya dan amati arus yang ditunjukan ammeter dan catat arus pada tabel data . lalu matikanlah catu daya dan masukan inti I ke dalam kumparan . selanjutnya ulangi langkah sebelumnya , jika arus melebihi batas ukur ammeter pindahkan tombol pemilih ke batas ukur yang lebih besar.


III.   HASIL DAN PEMBAHASAN

A.    DATA PERCOBAAN 1

Untuk kumparan 300 lilitan  dengan kecepatan lambat

Masuk
Keluar (-)
0,64
0,4
0,79
0,3
0,96
0,2
1,28
0,1
1,09
0,87

             Untuk kumparan 300 lilitan dengan kecepatan cepat

Masuk
Keluar (-)
1,22
0,64
2,13
0,93
1,68
2,33
1,86
2,21
2,43
2,62

          Untuk kumparan 500 lilitan dengan  kecepatan lambat
Masuk
Keluar (-)
1,77
0,3
1,28
0,12
1,52
0,26
2,59
0,23
                    1,81
0,27

          Untuk kumparan 500 lilitan dengan kecepatan cepat
Masuk
Keluar (-)
1,51
0,09
2,76
0,03
0,62
0,42
0,32
0,63
                    0,69
049

          Untuk  kumparan 150 lilitan dengan kecepatan lambat

Masuk
Keluar (-)
1,05
1,01
0,86
0,38
0,9
0,22
0,24
0,4
                    1,28
0,12

        Untuk kumparan 150 lilitan dengan kecepatan cepat
Masuk
Keluar (-)
0,91
                   0,61
1,40
0,24
0,69
1,13
0,22
0,16
                    1,53
0,74

         Untuk kumparan 1200 lilitan dengan kecepatan cepat
Masuk
Keluar (-)
1,86
                   1,86
3,67
2,86
2,66
2,86
1,41
3,08
                    0,80
1,59
         
          Untuk kumparan 1200 lilitan dengan kecepatan lambat
Masuk
Keluar (-)
1,96
                   1,69
1,25
                    0,99
1,35
1,69
2,33
0,13
                    2,41
0,19

          Untuk kumparan 1000 lilitan dengan kecepatan cepat
Masuk
Keluar (-)
4,39
                   3,98
1,25
                    1,46
3,33
4,91
4,85
4,32
                    2,02
1,08
         
         Untuk kumparan 1000 lilitan dengan kecepatan lambat
Masuk
Keluar (-)
3,62
                   0,10
1,84
                    4,03
3,37
3,60
3,97
2,06
                    1,40
2,73









Kamis, 25 Oktober 2012

merosotnya akhlak umat islam

“Sesungguhnya engkau berada pada akhlaq yg agung ” 

Muqoddimah Melihat perkembangan terakhir ummat Islam di Indonesia tergambar dgn jelas betapa merosotnya akhlaknya sebagian ummat Islam. Dekadensi moral terjadi terutama dikalangan remaja. Sementara pembendungannya masih berlarut-larut dan dgn konsep yg tidak jelas.

Rusaknya moral ummat tidak terlepas dari upaya jahat dari pihak luar ummat yg dgn sengaja menebarkan berbagai penyakit moral dan konsepsi agar ummat loyo dan berikutnya tumbang. Sehingga yg tadinya mayoritas menjadi minoritas dalam kualitas. Keadaan semakin buruk ketika pihak aparat terlibat dan melemahnya peran ulama` dan tokoh masyarakat.

Padahal nilai suatu bangsa sangat tergantung dari kualitas akhlak-nya seperti dikemukakan penyair Mesir Syauki Bik “Suatu bangsa sangat ditentukan kualita akhlak-nya jika akhlak sudah rusak hancurlah bangsa tersebut.”

Hampir semua sektor kehidupan ummat mengalami krisis akhlak. Para mengalami pertikaian internal dan merebutkan vested interest dan jarang terkooptasi oleh kekuasaan yg dzalim. Para ulama`nya mengalami kemerosotan moral sehingga tidak lagi berjuang utk kepentingan ummat tetapi hanya kepentingan sesaat; mendukung status quo. Para pengusahanya melarikan diri dari tanggung jawab zakat infaq dan sedekah sehingga kedermawanan menjadi macet dan tidak jarang berinteraksi dgn sistem ribawi serta tidak mempedulikan lagi cara kerja yg haram atau halal. Para siswa dan mahasiswa terlibat banyak kasus pertikaian narkoba dan kenakalan remaja lainnya.

Kaum wanita muslimah terseret jauh kepada peradaban Barat dgn slogan kebebasan dan emansipasi yg berakibat kepada rusaknya moral mereka maka tak jarang mereka menjadi sasaran manusia berhidung belang dan tak jarang dijadikan komoditi murahan . Dan berbagai macam lapisan masyarakat muslim termasuk persoalan kaum miskin yg kurang sabar sehingga menjadi obyek garapan pihak lain termasuk seperti bentuk nyatanya pemurtadan semisal kristenisasi.

Pengertian akhlak Secara etimotogi bahasa akhlak dari akar bahasa Arab “khuluk” yg berarti tabiat muruah kebiasaan fithrah naluri dll . Secara epistemologi Syar’i berarti seperti dikatakan Al Ghozali akhlak adl sesuatu yg menggambarkan tentang perilaku seseorang yg terdapat dalam jiwa yg baik yg darinya keluar perbuatan secara mudah dan otomatis tanpa terpikir sebelumnya. Dan jika sumber perilaku itu didasari oleh perbuatan yg baik dan muliayang dapat dibenarkan oleh akal dan syariat maka ia dinamakan akhlak yg mulia nammun jika sebaliknya maka ia dinamakan akhlak yg tercela

Memang perlu dibedakan antara akhlak dan moral. Karena akhlak lbh didasari oleh faktor yg melibatkan kehendak sang pencipta sementara moral lbh penekanannya pada unsur manusiawinya. Sebagai contoh mengucapkan selamat natal kepada non muslim secara akhlak tidak dibenarkan tetapi secara moral itu biasa-biasa saja.

Sentral Akhlak Akhlak secara teoritis memang indah tapi secara praktek memerlukan kerja keras. Oleh krn itu Allah SWT mengutus Nabi SAW-Nya utk memberi contoh akhlak mulia kepada manusia.Pekerjaan itu dilakukan oleh Nabi SAW sebaik mungkin sehingga mendapat pujian dari Allah SWT “Sesungguhnya engkau berada pada akhlak yg agung “. Bahkan Rasulullah SAW sendiri bersabda “Aku diutus utk menyempurnakan Akhlak“. Lebih dari itu beliau menempatkan muslim yg paling tinggi derajatnya adl yg paling baik akhlaknya. Sesempurna-sempurna iman seseorang mukmin adl mereka yg paling bagus akhlaknya

Maka tak heran Aisyah mendiskripsikan Rasulullah SAW sebagai Al Qur`an berjalan ; “Akhlak Rasulullah SAW adl Al Qur`an“.

Cakupan Akhlak Mulia Dimensi akhlak dalam Islam mencakup beberapa hal yaitu ;

Akhlak kepada Allah SWT dgn cara mencintai-Nya mensyukuri ni’mat-Nya malu kepada-Nya utk berbuat maksiat selalu bertaubat bertawakkal takut akan adzab-Nya dan senantiasa berharap akan rahmat-Nya.

Akhlak kepada Rasulullah SAW dgn cara beradab dan menghormatinya mentaati dan mencintai beliau menjadi kaumnya sebagai perantara dalam segala aspek kehidupan banyak menyebut nama beliau menerima seluruh ajaran beliau menghidupkan sunnah-sunnah beliau dan lbh mencintai beliau daripada diri kita sendiri anak kita bapak kita dll.

Akhlak terhadap Al Qur`an dgn cara membacanya dgn khusyuk tartil dan sesempurna mungkin sambil memahaminya menghapalnya dan mengamalkannya dalam kehidupan riil.

Akhlak kepada makhluk Allah SWT mulai diri sendiri orangtua kerabat handaitaulan tetangga dan sesama mukmin sesuai dgn tuntunan Islam.

Akhlak kepada orang kafir dgn cara membenci kekafiran mereka tetapi tetap berbuat adil kepada mereka berupa membalas kekejaman mereka atau memaafkannya dan berbuat baik kepada mereka secara manusiawi selama hal itu tidak bertentangan dgn syariat Islam dan mengajak mereka kepada Islam.

Akhlak terhadap makhluk lain termasuk kepada menyayangi binatang yg tidak mengganggu menjga tanaman dan tumbuh-tumbuhan dan melestarikannya dll.

    Krisis Akhlak Apabila norma-norma akhlak mulia tidak dijalankan dgn baik bahkan cenderung dilanggar maka akan terjadi apa yg dinamakan krisis akhlak. Sebagai contoh kami kemukakan data-data terjadinya perusakan akhlak terutama kepada para remaja berupa narkoba shabu-shabu putow heroin ganja ecstasi morphin dll. Sasarannya mulai dari anak-anak sekolah dasar sampai perguruan tinggi dari pengangguran sampai artis. Pengaruh buruk yg diperoleh adl dapat merusak hati dan otak meskipun pada tahap awal sipecandu merasa segar gembira fly tidak tidur dan merasa berani. Police watch Indonesia suatu LSM yg memantau keterlibatan polisi dalam jaringan penyimpangan menyebutkan bahwa 42% kasus narkoba terjadi dijakarta 58% terjadi diJawa Barat Bali Jawa Tengah Yogyakarta Jawa Timur dan Sumatra Barat.

    Jakarta Barat kawasan terbesar kasus narkoba krn dikawasan itu banyak terdapat tempat maksiat sisanya di Jakarta Pusat Jakarta Utara dan Jakarta Timur . Bahkan telah merambat kekota-kota kecil dan kampung-kampung.

    Pembentengan dari krisis Akhlak Tentunya ummat Islam tidak berjaya kalau melepaskan ajaran Islam dalam kehidupan mereka. Makanya mereka harus kembali menghidupkan Islam sebagaimana yg telah dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya Imam Malik pernah meriwayatkan Artinya “Tidaklah berjaya akhir dari ummat ini melainkan berpegang dgn apa yg dipegang generasi pertama“.

    Kita harus kembali menghidupkan masjid sebagai pusat kegiatan ummat Islam. Memperkuat daya tahan rumah tangga dari ancaman dekadensi moral termasuk film-film ysng bobrok menjaga disiplin dan keamanan sekolah serta memberikan lingkungan materi agama yg cukup serta menjaga daya tahan lingkungan masyarakat dari berbagai arus perusakan dan penyesatan sekaligus mengaktifkan pemerintah utk membentengi masyarakat dari berbagai bentuk kemaksiatan. Wallahu A`lam.

    Oleh Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia

    sumber file al_islam.chm

Minggu, 30 September 2012

Cahaya

         Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm.[1] Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak.Cahaya adalah paket partikel yang disebut foton.
Kedua definisi di atas adalah sifat yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan sehingga disebut "dualisme gelombang-partikel". Paket cahaya yang disebut spektrum kemudian dipersepsikan secara visual oleh indera penglihatan sebagai warna. Bidang studi cahaya dikenal dengan sebutan optika, merupakan area riset yang penting pada fisika modern.
        Studi mengenai cahaya dimulai dengan munculnya era optika klasik yang mempelajari besaran optik seperti: intensitas, frekuensi atau panjang gelombang, polarisasi dan fasa cahaya. Sifat-sifat cahaya dan interaksinya terhadap sekitar dilakukan dengan pendekatan paraksial geometris seperti refleksi dan refraksi, dan pendekatan sifat optik fisisnya yaitu: interferensi, difraksi, dispersi, polarisasi. Masing-masing studi optika klasik ini disebut dengan optika geometris (en:geometrical optics) dan optika fisis (en:physical optics).
      Pada puncak optika klasik, cahaya didefinisikan sebagai gelombang elektromagnetik dan memicu serangkaian penemuan dan pemikiran, sejak tahun 1838 oleh Michael Faraday dengan penemuan sinar katoda, tahun 1859 dengan teori radiasi massa hitam oleh Gustav Kirchhoff, tahun 1877 Ludwig Boltzmann mengatakan bahwa status energi sistem fisik dapat menjadi diskrit, teori kuantum sebagai model dari teori radiasi massa hitam oleh Max Planck pada tahun 1899 dengan hipotesa bahwa energi yang teradiasi dan terserap dapat terbagi menjadi jumlahan diskrit yang disebut elemen energi, E. Pada tahun 1905, Albert Einstein membuat percobaan efek fotoelektrik, cahaya yang menyinari atom mengeksitasi elektron untuk melejit keluar dari orbitnya. Pada pada tahun 1924 percobaan oleh Louis de Broglie menunjukkan elektron mempunyai sifat dualitas partikel-gelombang, hingga tercetus teori dualitas partikel-gelombang. Albert Einstein kemudian pada tahun 1926 membuat postulat berdasarkan efek fotolistrik, bahwa cahaya tersusun dari kuanta yang disebut foton yang mempunyai sifat dualitas yang sama. Karya Albert Einstein dan Max Planck mendapatkan penghargaan Nobel masing-masing pada tahun 1921 dan 1918 dan menjadi dasar teori kuantum mekanik yang dikembangkan oleh banyak ilmuwan, termasuk Werner Heisenberg, Niels Bohr, Erwin Schrödinger, Max Born, John von Neumann, Paul Dirac, Wolfgang Pauli, David Hilbert, Roy J. Glauber dan lain-lain.
        Era ini kemudian disebut era optika modern dan cahaya didefinisikan sebagai dualisme gelombang transversal elektromagnetik dan aliran partikel yang disebut foton. Pengembangan lebih lanjut terjadi pada tahun 1953 dengan ditemukannya sinar maser, dan sinar laser pada tahun 1960.
Era optika modern tidak serta merta mengakhiri era optika klasik, tetapi memperkenalkan sifat-sifat cahaya yang lain yaitu difusi dan hamburan.
        Cahaya merupakan sejenis energi berbentuk gelombang elektromagnetik yang bisa dilihat dengan mata. Cahaya juga merupakan dasar ukuran meter: 1 meter adalah jarak yang dilalui cahaya melalui vakum pada 1/299,792,458 detik. Kecepatan cahaya adalah 299,792,458 meter per detik. Cahaya diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Matahari adalah sumber cahaya utama di Bumi. Tumbuhan hijau memerlukan cahaya untuk membuat makanan.
        Sifat-sifat cahaya ialah, cahaya bergerak lurus ke semua arah. Buktinya adalah kita dapat melihat sebuah lampu yang menyala dari segala penjuru dalam sebuah ruang gelap. Apabila cahaya terhalang, bayangan yang dihasilkan disebabkan cahaya yang bergerak lurus tidak dapat berbelok. Namun cahaya dapat dipantulkan .

 Teori tentang cahaya
1. Teori Impuls oleh Rene Descartes
Menurut Descartes, perambatan cahaya dapat dianalogikan dengan perambatan suatu impuls mekanik dari tongkat orang buta yang waktu berjalan menyodok-nyodokkan tongkat terhadap berbagai benda. Menurutnya cahaya merupakan suatu impuls yang merambat dengan cepat dari satu tempat ke tempat lain.
2. Teori Emisi oleh Sir Isac Newton (1642-1722)
Newton mengembangkan teori Descartes bahwa cahaya terdiri dari partikel-partikel. Menurutnya, benda bersinar mengeluarkan partikel-partikel secara tetap ke segala arah dengan lurus. Jika partikel dianggap tidak bermassa, maka benda bersinar tidak akan kehilangan massa hanya karena memancarkan cahaya, dan cahaya itu sendiri tidak dipengaruhi oleh gravitasi
3. Teori Gelombang oleh Christian Huygens (1629-1695)
Christian Huygens dan Robert Hooke merupakan ilmuwan pendukung yang paling bersemangat dari teori impuls cahaya. Kemudian, mereka menyempurkan teori tersebut sehingga lahiriah teori gelombang cahaya. Pada tahun 1678, Huygens menyatakan bahwa perambatan gelombang apa pun melalui ruang dapat digambarkan dengan suatu metode geometris yang dikenal dengan prinsip Huygens, yaitu :
“setiap titik pada muka gelombang (wavefront) dapat dipandang sebagai sebuah sumber titik yang menghasilkan gelombang sferis sekunder. Setelah waktu t, posisi muka gelombang yang baru adalah permukaan selubung yang menyinggung semua gelombang sekunder ini.
4. Percobaan Thomas Young (1773-1829) dan Agustin Fresnel (1788-1827)
Thomas Young dan Agustin Fresniel melakukan percobaan dengan dua celah. Dari hasil percobaan mereka menyatakan bahwa cahaya dapat melentur dan berinterferensi, dan peristiwa ini tidak dapat diterangkan dengan teori partikel (emisi) Newton.
5. Percobaan Jean Beon Foucault (1819-1868)
Menurut hasil percobaan Foucault, bahwa cepat rambat cahaya dalam zat cair lebih kecil dibandingkan dengan cepat rambat cahaya di udara. Hal ini juga bertentangan dengan teori emisi Newton, tetapi mendukung teori gelombang Huygens. Sehingga pendapat cahaya adalah gelombang semakin diakui.
6. Percobaan James Clerk Maxwell (1831-1879)
Maxwell menemukan bahwa perubahan medan listrik menimbulkan medan magnet, dan sebaliknya perubahan medan magnet menghasilkan medan listrik secara bergantian. Kedua medan selalu merambat bersama-sama dan saling tegak lurus sehingga menghasilkan gelombang elektromagnetik. Maxwell juga menemukan empat persamaan dasar yang disebut persamaan Maxwell.
Maxwell menyatakan bahwa cepat rambat gelombang-gelombang elektromagnetik sama dengan cepat rambat cahaya. Jadi, ia berkesimpulan bahwa cahaya adalah gelombang elektromagnetik.
7. Percobaan Heinrick Rudolf Hertz (1857-1894)
Orang yang pertama kali menguji hipotesa Maxwell adalah Heindrick Rudolf Hertz. Percobaan Hertz ini menggunakan sepasang vibrator muatan listrik yang bergetar dengan frekuensi yang tinggi kira-kira 100 MHz. Frekuensi ini adalah gelombang elektromagnetik pada rentang gelombang radio pendek (FM) dan televisi.
Hasil eksperimen lainnya yang dilakukan Hertz adalah mengenai pengukuran kecepatan dari gelombang frekuensi radio. Gelombang frekuensi radio yang frekuensinya diketahui, dipantulkan pada sebuah lembaran logam sehingga menciptakan suatu pola interferensi yan titik simpulnya dapat dideteksi
8. Percobaan Pieter Zeeman (1852-1943)
Hasil percobaan yang dilakukan Zeeman tentang pengaruh medan magnet yang kuat terhadap berkas cahaya. Percobaan Zeeman ini memperkuat pembuktian Maxwell.
9. Percobaan Johanes Stark (1874-1957)
Hasil percobaan yang telah dilakukan Stark adalah medan listrik yang sangat kuat dapat berpengaruh terhadap berkas cahaya. Hasil ini juga memperkuat kesimpulan Maxwell.
10. Percobaan Albert Abraham Michelson (1852-1931) dan Edward Williams Morley (1838-1923)
Percobaan Michelson dan Morley membuktikan bahwa tidak ada eter. Pada saat itu orang berpendapat bahwa cahaya merambat di udara dalam zat yang dinamakan eter (medium cahaya). Hasil percobaan ini telah mengoreksi teori Fresnell bahwa cahaya merambat dengan medium eter. Percobaan ini mengubah pendapat orang saat itu.
11. Percobaan Max Karl Ernest Ludwig Planck (1858-1947)
Dengan teori dan percobaan tentang radiasi, Max Planck berkesimpulan bahwa cahaya adalah partikel-partikel kecil yang dinamakan kuanta. Teori ini dinamakan teori kuantum cahaya. Kuantum energi cahaya disebut foton. Kuantum adalah jama dari kuanta.
12. Teori Albert Einstein (1879-1955)
Dengan teori ini gejala fotolistrik dapat diterangkan bahwa cahaya memiliki sifat sebagai pantulan dan juga bersifat sebagai gelombang elektromagnetik yang disebut sifat dualisme.