Senin, 30 Januari 2012

Alat pencernaan manusia



Alat-alat pencernaan manusia terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tekak, kerongkongan,lambung, usus halus, usus besar dan berakhir pada anus. Sedangkan kelenjar pencernaan terdiri dari kelenjar ludah, kelenjar lambung, kelenjar usus, hati, dan pankreas.


Urutan masing-masing alat pencernaan manusia adalah sebagai berikut.

1. Mulut
Di dalam mulut terdapat gigi, lidah, dan kelenjar ludah.






a. Gigi
Gigi mempunyai peranan antara lain seperti berikut.
1) Estetika
2) Untuk Menghancurkan Makanan
3) Membantu dalam Berbicara

Gigi yang pertama kali tumbuh adalah gigi susu atau sulung, umumnya gigi susu muncul saat bayi berusia 6 bulan. Gigi pertama yang muncul biasanya gigi seri terlebih dahulu, kemudian gigi taring, akan muncul pada umur 18 bulan dan terakhir gigi geraham kecil pada usia 24 bulan. Gigi susu ini sifatnya hanya sementara, karena setelah anak besar nanti akan diganti oleh gigi permanen atau dewasa.


Gigi susu berjumlah 20 buah, dengan perincian sebagai berikut.
1) Gigi seri atas : 4 buah
Gigi seri bawah : 4 buah

2) Gigi taring atas : 2 buah
Gigi taring bawah : 2 buah


3) Gigi geraham kecil atas : 4 buah
Gigi geraham kecil bawah : 4 buah







Gigi permanen tumbuh juga bertahap. Pada umur 6 tahun tumbuh 4 buah geraham tetap,


b. Lidah

Lidah sebagian besar terdiri atas otot. Pada permukaan atas lidah banyak terdapat
ribuan tonjolan kecil yang disebut dengan papilla, yang banyak terdapat rangkaian
kompleks saraf yang membentuk alat indra pengecap dan peraba. Pada permukaan
atas papilla terdapat selaput lendir.
Lidah seseorang berbentuk bulat memanjang.
Dalam keadaan tertentu, lidah dapat dijulurkan memanjang. Lidah
memiliki peranan seperti berikut.


1) Merasakan Makanan



2) Membantu Mengunyah Makanan
3) Membantu dalam Menelan Makana
4) Membantu dalam Berbicara


c.kelenjar ludah
Komponen ludah terdiri atas 98% air dan 2% lendir, garam, dan enzim ptialin.
Dalam mulut kita terdapat tiga kelenjar ludah.


1) Sepasang kelenjar parotis yang terletak di bawah daun telinga di antara otot pengunyah dengan kulit pipi. Cairan ludah hasil sekresinya dikeluarkan melalui duktus stensen ke dalam rongga mulut melalui satu lubang di hadapan gigi molar (geraham) ke dua atas.


2) Sepasang kelenjar submandibularis yang terletak lebih ke belakang dan
ke samping dari kelenjar sublingualis. Salurannya (duktus wharton)
menuju ke lantai rongga mulut di belakang gigi seri pertama.


3) Sepasang kelenjar sublingualis yang terletak di bawah lidah, salurannya (duktus rinivus) menuju lantai rongga mulut.
Ketiga kelenjar tersebut berfungsi untuk menghasilkan air ludah, yang
berfungsi untuk:


1) membantu memudahkan pencernaan;
2) mengubah amilum menjadi maltosa, yaitu enzim ptialin;
3) melindungi pengaruh asam dan basa;
4) melindungi pengaruh panas dan dingin.

Banyaknya ludah yang disekresikan oleh kelenjar ludah kurang lebih 2
liter setiap hari dan mengandung pH antara 6,5 – 6,8.


Di dalam mulut, makanan mengalami dua perlakuan, yaitu sebagai berikut.
a. Pencernaan secara mekanik, yaitu pengunyahan dengan gigi, pergerakan otot-otot lidah dan pipi untuk mencampur makanan dengan air ludah sehingga terbentuklah suatu bolus untuk ditelan.


b. Pencernaan secara kimiawi, yaitu pemecahan zat pati (amilum) oleh ptialin menjadi maltosa. Suatu bukti ialah bila kita mengunyah nasi (zat pati), lama kelamaan akan terasa sedikit manis. Ptialin bekerja di rongga mulut dengan pH 6,3 – 6,8.


2. Kerongkongan (Esofagus)
Setelah makanan diperlakukan secara mekanik dan kimiawi di dalam mulut, selanjutnya makanan akan didorong oleh lidah menuju saluran kerongkongan, yang panjangnya kurang lebih 20 cm dan lebar 2 cm. Di dalam lambung terdapat gerakan otomatis kembang kempis yang disebut gerak peristaltik.


3. Lambung (Ventrikulus) Lambung terdiri atas tiga bagian berikut.
a. Kardiaks, merupakan bagian atas sebagai pintu masuk makanan dari kerongkongan.
b. Fundus, adalah bagian tengah lambung, tempat makanan ditampung dan mengalami perlakuan kimiawi.
c. Pilorus, merupakan bagian bawah lambung sebagai pintu keluar makanan dan berhubungan langsung dengan usus dua belas jari. Pilorus ini bekerja atas pengaruh pH makanan. Apabila pH makanan asam, maka otototot pilorus mengendor sehingga menyebabkan pintu pilorus terbuka dan sebaliknya jika makanan basa, maka otot-otot pilorus akan berkontraksi yang menyebabkan pintu pilorus menutup.


Makanan dalam lambung mengalami serangkaian proses kimiawi oleh getah lambung, sekitar 1 – 2 liter yang dihasilkan oleh 35 juta kelenjar, antara lain HCl, enzim pepsin, enzim renin, lipase, mukus (lendir), dan faktor intrinsik. Enzim pepsin akan memecah molekul protein menjadi peptida, enzim renin akan mencerna protein susu menjadi kasein, sedangkan enzim lipase akan mengemulsikan lemak dalam makanan. Jadi, perlakuan kimiawi protein pertama kali dilakukan di dalam lambung.
Selain mendapat perlakuan kimiawi, makanan oleh enzim-enzim tersebut juga ada HCl yang membantu dalam proses-proses pencernaan.
Fungsi HCl, antara lain:
a. membunuh kuman pada makanan yang dimakan;
b. mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin;.
c. mempercepat reaksi antara air, protein, dan pepsin;
d. mengendorkan pilorus, karena HCl bersifat asam dengan pH kurang lebih 1-3


4. Hati
Hati memiliki fungsi, antara lain:
a. Memproduksi cairan empedu, yang digunakan untuk mengemulsikan lemak.
b. Pusat metabolisme protein, lemak, dan karbohidrat. Bergantung kepada keperluan tubuh, ketiganya dapat saling dibentuk.
c. Merupakan gudang penyimpanan berbagai zat seperti mineral (Cu, Fe), vitamin A, D, E, K, B12, glikogen, dan berbagai racun yang tidak dapat dikeluarkan dari tubuh, misalnya pestisida DDT.
d. Pusat detoksifikasi zat yang beracun di dalam tubuh. Contoh NH3 + yang beracun diubah menjadi urea yang relatif tidak beracun pada Daur Krebs-Urea di dalam sel hati.
e. Memproduksi protein plasma (albumin, fibrinogen, protrombin, heparin).
f. Fagositosis mikroorganisme dan eritrosit dan leukosit yang sudah tuaatau rusak.


5. Usus Halus

a. Usus Dua Belas Jari (Duodenum)


Usus dua belas jari berukuran panjang kurang lebih 25 sentimeter. Makanan dari lambung bersifat asam, kemudian masuk ke usus dua belas jari. Sifat asam ini akan merangsang dinding usus untuk mensekresikan hormon-hormon berikut.


1) Hormon sekretin yang berfungsi untuk merangsang getah pankreas yang terdiri atas enzim-enzim berikut.


a) Tripsin, berfungsi menyederhanakan protein dan pepton.


b) Amilase, berfungsi mengubah zat tepung menjadi maltosa.


c) Lipase, berfungsi menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Getah pankreas mengandung NaHCO3 yang menyebabkan makanan bersifat basa. Selain itu, getah pankreas mengeluarkan hormone insulin yang berfungsi menjaga kadar gula darah agar tetap normal.


2) Hormon kolesistokinin yang berfungsi untuk merangsang empedu. Getah empedu dibuat di dalam hati dan disimpan di dalam kantong empedu.


Getah empedu mengandung zat warna empedu yang disebut dengan bilirubin dan garam empedu, yaitu natrium glukolat.


Getah empedu berfungsi antara lain seperti berikut.


a) Mengemulsikan lemak.


Hasil emulsi ini adalah gliserol dan asam lemak. Lemak hanya bisa dicerna apabila sudah bercampur dan bereaksi dengan getah empedu terlebih dahulu.


b) Mempengaruhi penyerapan vitamin K.


b. Usus Kosong (Jejenum)


Disebut usus kosong karena pada orang yang sudah meninggal, usus ini tidak ada isinya atau kosong. Dinding usus ini mempunyai kelenjar liberkuhn yang dapat mengeluarkan getah usus, antara lain sebagai berikut.


1) Erepsinogen yang kemudian diaktifkan oleh enterokinase menjadi erepsin yang berfungsi untuk mengubah dipeptida menjadi asam amino.


2) Maltase yang befungsi untuk mengubah maltosa menjadi glukosa.


3) Sakarase yang berfungsi untuk mengubah sakarosa menjadi glukosa dan fruktosa.


4) Laktase yang berfungsi untuk laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.


5) Lipase yang berfungsi untuk mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.


Makanan yang masuk ke dalam usus ini mendapat perlakuan dari getah-getah usus seperti di atas. Pada usus kosong ini lengkap sudah perlakuan terhadap makanan. Pemecahan amilum, protein, dan lemak sehingga menghasilkan komponen-komponen yang paling kecil.


Dari usus dua belas jari dan usus kosong, makanan dicernakan dalam bentuk yang paling halus, antara lain:


1) protein menjadi asam amino;


2) karbohidrat menjadi monosakarida;


3) lemak menjadi asam lemak dan gliserol.


Komponen makanan yang halus tersebut akan didorong masuk ke dalam usus penyerapan (ileum). Selanjutnya, akan ada perlakuan terhadap komponen- komponen tersebut di dalam usus penyerapan/ileum.


c. Usus Penyerapan (Ileum)

1) Struktur Usus Penyerapan


a) Dinding Usus Halus


Dinding usus halus tersusun dari 4 bagian, yaitu:


(1) Dinding lapisan luar


Dinding lapisan luar usus halus berupa membran serosa, yaitu lapisan yang membalut usus dengan erat.


(2) Dinding lapisan berotot


Dinding lapisan berotot terdiri atas dua lapisan serabut. Lapisan luar terdiri atas serabut longitudinal dan di bawahnya ada lapisan tebal terdiri atas serabut sirkuler. Di antara kedua lapisan serabut berotot ini terdapat pembuluh darah dan pembuluh limfa.


(3) Dinding submukosa


Dinding submukosa terdapat otot sirkuler dan lapisan yang terdalam yang merupakan perbatasannya. Dinding submukosa ini terdiri atas jaringan areolar yang berisi banyak pembuluh darah, saluran limfa, dan fleksus saraf yang disebut fleksus Meissner.



(4) Dinding mukosa dalam


Dinding mukosa dalam disusun berupa kerutan tetap seperti jala yang memberi kesan anyaman halus. Lapisan ini menambah luasnya permukaan sekresi dan penyerapan. Lapisan mukosa ini berisi banyak lipatan lieberkuhn yang merupakan kelenjar sederhana yang diselaputi epitelium silindris. Pada permukaan villi terdapat tonjolan-tonjolan yang disebut dengan mikrovilus.


Terdapat kurang lebih 5000 mikrovilus yang menutupi pada villi. Di dalam usus ini terdapat jonjot-jonjot usus yang disebut dengan villi usus.


Adanya villi usus ini menyebabkan permukaan usus menjadi luas yang dapat mengoptimalkan penyerapan makanan


b) Getah Usus Halus


Getah usus disekresikan oleh sel usus, setiap harinya ± 2000 cc. Getah usus berwarna kuning jernih dan memiliki pH 7,6. Enzim-enzim yang terdapat dalam getah usus antara lain enzim maltase, peptidase, sukrase, enterokinase, dan ribonuklease. Sekresi getah usus ini dikendalikan oleh refleks saraf otonom, hormon kolesitokinin dan sekretin.


Di dalam usus halus dihasilkan getah yang menyempurnakan pencernaan semua makanan. Getah-getah tersebut, antara lain:


(1) Erepsin yang digunakan untuk menyempurnakan pencernaan protein yang telah diubah, yaitu polipeptida dijadikan sebagai asam amino.


(2) Enterokinase untuk menggiatkan enzim proteolitik yang berasal dari getah pankreas.


(3) Maltase untuk mengubah maltosa menjadi dekstrose.


(4) Laktase untuk mengubah laktosa menjadi glukosa dan mengubah galaktosa menjadi glukosa di dalam hati.


(5) Intertase bekerja atas gula.






2) Fungsi Usus Penyerapan


Di dalam usus ini, makanan tidak dilakukan pemecahan lagi, melainkan diserap oleh dinding usus masuk peredaran darah yang kemudian dapat digunakan untuk proses pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Glukosa diserap oleh dinding usus masuk ke darah. Di dalam darah glukosa diubah ke dalam bentuk glikogen oleh hormon insulin yang kemudian disimpan di dalam otot dan hati. Apabila tubuh kembali membutuhkan glukosa, maka glikogen dapat diubah kembali oleh hormon adrenalin menjadi glukosa lagi.


Protein diserap oleh dinding usus dalam bentuk asam amino, yang kemudian menuju darah dan diedarkan ke seluruh tubuh. Di dalam hati, asam


amino ini dipecah dan menghasilkan amoniak yang kemudian bereaksi dengan asam amino ornithin dan CO2 membentuk asam amino sitrulin.


Selanjutnya, bereaksi dengan amoniak membentuk arginin dan terakhir akan diubah menjadi asam amino arnithin dan ureum. Ureum ini merupakan zat sisa yang harus dibuang lewat urine.


Lemak diserap oleh usus dalam bentuk asam lemak dan gliserol. Gliserol akan terserap langsung, tetapi asam lemak masih bereaksi dengan garam empedu dan garam karbonat.


5. Usus Besar


Usus besar berisi kuman dengan jumlah mencapai triliunan. Mikroba ini berfungsi dalam proses pembusukan. Ada beberapa bakteri yang dapat menghasilkan vitamin B dan K


Kegiatan bakteri-bakteri ini dalam mencerna sisa-sisa protein dapat menghasilkan bau busuk yang keluar dalam bentuk gas dari dubur. Gas yang dihasilkan dapat mencapai 2 liter setiap hari.


Proses penyerapan air dan mineral ini ibarat menimba air bersih di dalam saluran got yang airnya sangat kotor karena di dalam usus besar ini hanya terdapat makanan dalam bentuk sisa-sisa yang akan dibusukkan dan dibuang ke luar tubuh.


Itulah kerja dari usus besar ini. Hebat bukan?


Di dalam usus besar, makanan hanya akan mengalami penyerapan air dan beberapa garam mineral. Di dalam usus ini makanan sudah berwujud dalam bentuk ampas. Adanya bakteri saprofit, yaitu Eschericia coli menyebabkan ampas makanan akan membusuk yang selanjutnya akan dikeluarkan
dalam bentuk feses.






Jika dalam dinding usus besar seseorang terinfeksi, akibatnya penyerapan air akan terganggu, sehinggawujud feses dalam keadaan cair yang disebut dengan gejala diare. Apabila seseorang menahan buang air besar, maka akan menyebabkan penyerapan air yang berlebihan sehingga feses menjadi keras yang disebut dengan konstipasi (sembelit) yang dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah vena sekitar anus yang gejalanya disebut dengan hemoroid (ambeien).






6. Anus


Feses akan didorong oleh otot-otot polos di sekitarnya menuju ke anus dan tertimbun di situ dan akhirnya menyebabkan seseorang merasa ingin buang air besar. Proses buang air besar ini disebut defekasi. Otot-otot di sekitar anus berkontraksi sehingga anus membuka dan mengeluarkan feses dari
anus.









SUMBER: BUKU BIOLOGI KELAS XI




SEMOGA BERMANFAAT:)

0 komentar:

Posting Komentar