Pada saat
Latihan kepemimpinan kemarin, sepertinya kami sedikit memperdebatkan masalah
“ Bergaul”
Yakni,
dengan siapa saja kita harus bergaul dalam kehidupan bermasyarakat
Ada dua
golongan pendapat yang berbeda antara kami satu sama lain
Pendapat pertama
Mereka
berpendapat bahwa semua orang, semua lapisan masyarakat. Mulai dari yang
soleh,baik-baik,nakal,jahat sampai yang brandal harus digauli dan dijadikan
teman untuk bergaul.
Kelompok ini
berpandangan bahwa mereka harus meluruskan dan mendakwahi para orang-orang yang
memang akhlaknya amruk. Untuk melakukannya, mereka harus terlebih dahulu
bergaul dengannya lalu mengajak ke masjid dengan berbagai cara, kata mereka: “
Boleh melepas jilbab kita lalu ikut ke golongan mereka dan bergaul dengan
mereka, lalu pengaruhi mereka, ajak mereka ke masjid”
Golongan ini
berpendapat bahwa “ kita tidak boleh egois, tidak boleh masuk surga sendirian,
kita harus mengajak orang-orang banyak”
Kelompok kedua :
Mereka yang
pilih pilih teman, saya termasuk golongan ini, seperti yang pernah dikatakan
rasulullah Saw
“
perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk adalah seperti penjual minyak
wangi dan tukang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberikan
hadiah minyak wangi kepadamu,atau engkau akan membeli minyak wangi darinya,
atau setidak tidaknya engkau akan mendapatkan bau semerbak wangi. Adapun
bersama tukang pandai besi,engakau bisa terbakar karena apinya atau jika tidak
engkau akan mendapati bau angus”
Ini secara
tidak langsung adalah perintah dari nabi agar kita memilih orang yang baik
sebagai teman karib kita, sebaliknya beliau melarang untuk menjadikan
orang-orang jahat sebagai teman karib kita
Para ulama
sendiri membagi teman menjadi empat macam
1.
Teman
seperti makanan
Yaitu teman yang bisa menjaga kelangsungan hidup kita seperti makanan,
baik secara jasmani maupun secara ruhani. Teman seperti inilah yang utama harus
kita jadikan sebagai teman karib,golongan ini adalah orang-orang yang soleh,
kita harus dominan berteman dengan orang seperti ini
2.
Teman
seperti obat
Namanya obat pasti hanya kita perlukan saat-saat tertentu dan takaran
dosisnya pun harus tepat,tidak boleh berlebihan. Teman seperti ini juga bisa
dijadikan teman karib,golongan ini adalah orang-orang yang tidak bisa dikatakan
soleh, tidak pula dikatakan jahat. Mereka sangat mudah dan tersentuh hatinya
saat diajak ke jalan kebaikan. Oleh karena itu kita berkewajiban mendekati lalu
meluruskan mereka
3.
Teman
seperti penyakit
Teman seperti ini tidak bisa kita jadika teman karib. Akan tetapi bukan
berarti kita harus memutus hubungan dengannya,sebaliknya kita berkewajiban
untuk menyembuhkan penyakitnya
4.
Teman
seperti racun
Ini adalah teman yang mematikan, sama sekali tidak ada kebaikannya bagi
diri kita. Ia juga hampir-hampir tidak memiliki peluang lagi untuk menjadi baik
ALASAN LAIN MENGAPA SAYA MEMILIH PENDAPAT KEDUA
1.
Pilih-pilih
teman bukan berarti egois dan hanya mau masuk surga sendirian, kita memang
harus meluruskan dan mendakwahi
orang-orang yang telah tersesat dan jauh dari kebaikan, akan tetapi dalam
batasan orang tertentu, yaitu tipe orang yang kemungkinan hatinya masih bisa
menerima kebaikan.
2.
Bergaul
dengan orang yang mata hatinya telah ditutup oleh Allah tidak ada manfaatnya,
percuma kita meluruskan mereka, hati mereka tidak akan bisa menerima kebaikan
sedikitpun
3.
Yang
ditakutkan saat kamu bergaul dengan orang yang jahat, bukan kita yang mewarnai
mereka. Tapi mereka yang akan mewarnai kita
0 komentar:
Posting Komentar