Sabtu, 07 Juli 2012

kepada siapakah hendak bergaul ??


Pada saat Latihan kepemimpinan kemarin, sepertinya kami sedikit memperdebatkan masalah “  Bergaul”
Yakni, dengan siapa saja kita harus bergaul dalam kehidupan bermasyarakat

Ada dua golongan pendapat yang berbeda antara kami satu sama lain

Pendapat pertama
Mereka berpendapat bahwa semua orang, semua lapisan masyarakat. Mulai dari yang soleh,baik-baik,nakal,jahat sampai yang brandal harus digauli dan dijadikan teman untuk bergaul.
Kelompok ini berpandangan bahwa mereka harus meluruskan dan mendakwahi para orang-orang yang memang akhlaknya amruk. Untuk melakukannya, mereka harus terlebih dahulu bergaul dengannya lalu mengajak ke masjid dengan berbagai cara, kata mereka: “ Boleh melepas jilbab kita lalu ikut ke golongan mereka dan bergaul dengan mereka, lalu pengaruhi mereka, ajak mereka ke masjid”
Golongan ini berpendapat bahwa “ kita tidak boleh egois, tidak boleh masuk surga sendirian, kita harus mengajak orang-orang banyak”

Kelompok kedua :
Mereka yang pilih pilih teman, saya termasuk golongan ini, seperti yang pernah dikatakan rasulullah Saw
“ perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk adalah seperti penjual minyak wangi dan tukang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberikan hadiah minyak wangi kepadamu,atau engkau akan membeli minyak wangi darinya, atau setidak tidaknya engkau akan mendapatkan bau semerbak wangi. Adapun bersama tukang pandai besi,engakau bisa terbakar karena apinya atau jika tidak engkau akan mendapati bau angus”

Ini secara tidak langsung adalah perintah dari nabi agar kita memilih orang yang baik sebagai teman karib kita, sebaliknya beliau melarang untuk menjadikan orang-orang jahat sebagai teman karib kita

Para ulama sendiri membagi teman menjadi empat macam
1.    Teman seperti makanan
Yaitu teman yang bisa menjaga kelangsungan hidup kita seperti makanan, baik secara jasmani maupun secara ruhani. Teman seperti inilah yang utama harus kita jadikan sebagai teman karib,golongan ini adalah orang-orang yang soleh, kita harus dominan berteman dengan orang seperti ini

2.    Teman seperti obat
Namanya obat pasti hanya kita perlukan saat-saat tertentu dan takaran dosisnya pun harus tepat,tidak boleh berlebihan. Teman seperti ini juga bisa dijadikan teman karib,golongan ini adalah orang-orang yang tidak bisa dikatakan soleh, tidak pula dikatakan jahat. Mereka sangat mudah dan tersentuh hatinya saat diajak ke jalan kebaikan. Oleh karena itu kita berkewajiban mendekati lalu meluruskan mereka

3.    Teman seperti penyakit
Teman seperti ini tidak bisa kita jadika teman karib. Akan tetapi bukan berarti kita harus memutus hubungan dengannya,sebaliknya kita berkewajiban untuk menyembuhkan penyakitnya

4.    Teman seperti racun
Ini adalah teman yang mematikan, sama sekali tidak ada kebaikannya bagi diri kita. Ia juga hampir-hampir tidak memiliki peluang lagi untuk menjadi baik

ALASAN LAIN MENGAPA SAYA MEMILIH PENDAPAT KEDUA

1.    Pilih-pilih teman bukan berarti egois dan hanya mau masuk surga sendirian, kita memang harus  meluruskan dan mendakwahi orang-orang yang telah tersesat dan jauh dari kebaikan, akan tetapi dalam batasan orang tertentu, yaitu tipe orang yang kemungkinan hatinya masih bisa menerima kebaikan.
2.    Bergaul dengan orang yang mata hatinya telah ditutup oleh Allah tidak ada manfaatnya, percuma kita meluruskan mereka, hati mereka tidak akan bisa menerima kebaikan sedikitpun
3.    Yang ditakutkan saat kamu bergaul dengan orang yang jahat, bukan kita yang mewarnai mereka. Tapi mereka yang akan mewarnai kita

0 komentar:

Posting Komentar